Laman

Sabtu, 24 September 2011

apakah perang dunia ke-3 jadi??


MOSKOW (Berita SuaraMedia) - Jika kalender suku maya mengatakan kiamat akan terjadi pada 2012,sekelompok ahli spiritual menerawang dimulainya perang dunia ke-3 pada awal 2014.

Pergolakan yang terjadi Libya mendorong sekelompok ahli spiritual di Rusia menelurkan hasil penerawangan terjadinya perang dunia ke-3. Organisasi yang terdiri dari ahli nujum, dukun, dan paranormal ini yakin pada awal 2014 akan terjadi perang besar lagi.

"Fenomena yang mereka anggap sebagai akhir dari krisis keuangan, ternyata belum benar-benar berakhir. Ini merupakan permulaan dari krisis yang lebih besar dan akan terjadi dalam waktu dekat," ujar ahli astrologi, Aleksei Kolov, seperti diberitakan Pravda.ru.

Prediksi lainnya yang lebih menarik dipaparkan oleh ahli astrologi lain, Pavel Globa. Menurut Globa, semua orang percaya bahwa ini merupakan tahun yang tenang. Namun Globa tidak setuju.

"Bagaimana bisa disebut sebagai tahun yang tenang jika Jepang disibukkan dengan gempa. Akan ada perang yang berlangsung di beberapa negara tahun ini, tapi tidak di negara-negara lain"
"Kecuali saat musim panas berlangsung. Musim panas kali ini akan cukup sulit. Akan ada sekira tiga gerhana yang hadir berturut-turut pada kisaran bulan Juni dan Juli. Tahun ini total akan ada sekira enam gerhana. Kita pernah mengalami tahun bencana dengan fenomena yang sama pada 20 tahun lalu, ketika Uni Sovyet runtuh," ujar Globa.

Globa memperingatkan bahwa gerhana merupakan pertanda bencana tahun ini. Gerhana terakhir akan terjadi pada 10 Desember, saat ini akan terjadi konflik di Balkan dan teroris akan menaruh bom pada perhelatan penghargaan Nobel.

Menurut Globa, perhitungan perbintangan dan fenomena alam di tahun ini hampir sama dengan 1939, tahun permulaan ketika perang dunia ke-2 akan terjadi.

Para peserta pertemuan itu juga memprediksi bahwa perang dunia ke-3 akan dimulai pada Maret 2014, saat Olimpiade Dunia dilaksanakan di Sochi. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika perang dunia tersebut akan dilancarkan lima hari setelah Olimpiade selesai digelar. Sayangnya Globa tidak mengatakan negara mana yang akan memicu perang tersebut. Hanya saja ia percaya bahwa revolusi di Afrika akan mencapai Rusia. Demo massal akan berlangsung di sebagian besar negara pusat Asia.

"Peristiwa tersebut terjadi karena fenomena alam yang bernama Black Moon. Fenomena Black Moon ini telah terjadi di beberapa bencana dunia seperti perang Libya dan gempa Jepang. Saat NATO menyerang Libya, Black Moon berada pada posisi sejajar dengan matahari. Bahkan saat gempa Jepang, Black Moon berada sejajar dengan Uranus," ujar Globa.

Dalam waktu dekat, para ahli nujum itu juga memprediksi akan ada revolusi di Syria dan Yaman. Pemimpin Yaman akan bisa digulingkan dalam kurun tiga tahun. Satu-satunya negara yang dianggap aman oleh para ahli nujum itu hanya Algeria. Meski terjadi kerusuhan di negara tersebut namun diprediksi tidak akan berlangsung lama.

"Saya telah mempelajari perbintangan dari masing-masing pemimpin tiap negara. Presiden Algeria merupakan satu-satunya pemimpin yang tidak memiliki karisma. Tanggal lahirnya sama dengan Gorbachev, 2 Maret 1931. Dia sepertinya akan hidup damai, memiliki kapal pesiar dan vila. Tidak akan ada revolusi di Algeria," ujar Pavel Globa.

Sedangkan untuk takdir pemimpin Libya, Khadafi, tidak banyak ahli nujum yang bisa meramal karena tidak ada yang tahu tanggal lahirnya, apakah di 1937, 1940, atau 1942. Namun menurut Globa, jika ia lahir pada 7 Juni, kemungkinan ia akan meninggal di tanggal yang sama dengan hari lahirnya karena akan ada gerhana pada tanggal tersebut.

Paranormal yang lain, Lara Vais, mengatakan bahwa Jepang belum akan pulih dari trauma gempa dan tsunami. Gempa hebat masih akan menyambangi Jepang dan akan semakin banyak orang di bumi ini yang akan meninggal.

Andrei Dondukov, seorang cenayang dari Republik Tuva, mengatakan bahwa 2009 akan ditandai dengan era Yamaraj yang berarti dewa kematian.

"Setiap orang akan bertanggung jawab atas semua yang mereka lakukan selama ini. Era kematian akan ditutup pada 5 November," kata Dondukov.

Dilanjutkan Dondukov, pria akan mulai kehilangan pamor dan kekuasaan yang selama ini selalu identik dengan gender tersebut. Saat ini eranya perempuan yang akan berkuasa.

"Selama ini kita hidup di era patriarki. Era ini akan berakhir dan kekuasaan matriarki akan kembali dimana saatnya perempuan yang berkuasa," ujar Dondukov. (ar/ok/sp)
 www.suaramedia.com

Bangkai Satelit Segera Menghunjam Bumi


JAKARTA, KOMPAS.com — Hingga Sabtu (24/9/2011) pagi, NASA belum membeberkan kemungkinan lokasi jatuhnya satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite). Namun, dalam situsnya beberapa jam lalu, NASA memberikan informasi terkini ke-13 soal jatuhnya UARS.

Informasi terkini soal jatuhnya UARS memang ditayangkan badan antariksa AS itu beberapa hari terakhir agar publik bisa mengikuti perkembangan soal jatuhnya besi rongsokan antariksa itu.
Dalam informasi hingga pukul 11.55 WIB, hari Sabtu ini, bangkai satelit UARS masih menjelajah angkasa di orbit dengan ketinggian hanya 135km-140km di atas Bumi.
Dalam info itu ditulis waktu jatuhnya UARS ke Bumi diperkirakan terjadi pada 23.45-00.45 (Jumat 23 September 2011, waktu setempat/EDT) atau antara pukul 11.45 hingga 12.45 WIB siang ini.
"Dalam periode itu satelit akan melintas di atas wilayah Kanada dan Afrika serta beberapa kawasan Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia," tulis NASA.
Risiko berpengaruh pada keamanan publik masih terus berkembang. "NASA sedang berupaya mengonfirmasi lokasi ataupun waktu jatuhnya dan akan menyampaikan info terkini segera," demikian NASA.
Seperti diberitakan, UARS yang diluncurkan September 1991 jatuh ke Bumi setelah tak lagi berfungsi. Bobot bangkai satelit itu semula 5,9 ton, tetapi akan hancur menjadi 26 keping total berbobot sekitar 500kg. Bagian terbesar akan berbobot sekitar 150 kg.

Realitas Krisis Iklim 24 Jam di Dunia


KOMPAS.com - The Climate Reality Project yang didirikan mantan Wakil Presiden AS, Al Gore, menyelenggarakan kampanye tentang realitas krisis iklim secara global dalam 24 jam.
Setiap satu jam akan dilakukan presentasi. Secara total, presentasi ini dilakukan oleh 24 presenter, di 24 zona waktu, dalam 13 bahasa, dengan 1 pesan utama.
Para penyaji akan melakukan presentasi dengan wahana multimedia yang dibuat oleh Al Gore. Mereka akan mengungkap realitas krisis iklim ekstrim yang mereka alami, berupa bencana-bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai.

Juga akan diungkapkan apa kaitan antara bencana tersebut dengan polusi akibat aktivitas manusia yang telah mengakibatkan perubahan iklim. Semua presentasi akan dilakukan tepat pukul 19.00 waktu setempat.
Rantai presentasi tersebut dimulai dari Mexico City, Meksiko, Boulder di Colorado, AS, Victoria (Australia), Kotzebue (Alaska), Polinesia (di bawah Perancis), Hawai (AS), Tonga di Laut Pasifik Selatan, Auckland (Selandia Baru), Pulau Solomon, Canberra (Australia), Seoul (Korea Selatan), Beijing (China), dan di urutan ke-13 adalah Jakarta.
Di Jakarta, presentasi dilakukan oleh Charles Wirawan yang telah bergabung dengan The Climate Reality Project Indonesia sejak tahun 2009, dulu namanya adalah The Climate Project.
Sejak Al Gore menyajikan film The Inconvenient Truth tahun 2006, sejak itu pula muncul kontroversi apakah perubahan iklim benar terjadi. Untuk itu, The Climate Reality Project menjawabnya dengan presentasi tersebut. Di lokasi -lokasi tempat presentasi dilangsungkan, memang sungguh terjadi dampak dari krisis iklim.
Jakarta misalnya, merupakan lokasi yang sering dilanda banjir yang semakin lama semakin parah, sementara Beijing kini semakin terancam oleh krisis air. Sementara sekitar 30 juta penduduk China diperkirakan pada tahun 2020 harus menjadi pengungsi akibat krisis air.
Presentasi 24 jam global ini, akan membuka mata warga dunia tentang realitas terjadinya krisis iklim. "Pihak-pihak yang menyangkal terjadinya krisis iklim memang memiliki uang, namun kami memiliki realitas," ungkap Presiden dan Direktur Eksekutif The Climate Reality Project Maggie L Fox.
Sementara Al Gore menegaskan, dalam krisis iklim tidak ada batas politik. Badai yang mengerikan dan panas yang mematikan terjadi dengan frekuensi tinggi di seluruh dunia. Pertanyaan satu-satunya adalah seberapa cepat kita bisa beraksi? (The Climate Reality Project/Brigitta Isworo Laksmi)

Misteri penemuan logam aneh yang di duga sebagai alat pendaratan UFO

Pada tahun 1974, di Rumania, 2 kilometer sebelah timur Aiud, sekelompok pekerja di tepi sungai Mures, menemukan tiga benda terkubur di pasir, di sebuah parit sekitar 10 meter dalamnya.

Dua dari objek, dibuktikan sebagai tulang Mastodon, berumur beberapa jutaan tahun, antara periode Miosen dan Pleistosen. 

Objek ketiga, blok logam yang memiliki kemiripan dengan kepala palu, dikirim untuk diteliti di lembaga arkeologi Cluj-Napoca. 

Setelah diperiksa, obyek ini mempunyai ukuran panjang 20,2 cm, lebar 12,5 cm dan tinggi 7 cm. Dan saat itu juga langsung menyulut perdebatan dalam komunitas ilmiah. 


Florin Gheorghita, memiliki kesempatan untuk memeriksa laporan, dan analisis dilakukan di bawah arahan Dr.Niederkorn lembaga untuk studi logam dan mineral non-logam (ICPMMN), terletak di Magurele, Rumania, menekankan bahwa benda ini terdiri dari paduan logam yang sangat kompleks. 


Gheorghita menegaskan bahwa benda ini terdiri dari paduan 12 elemen yang berbeda, yang telah berhasil dianalisa persentase volumetriknya, yaitu terdiri dari aluminium (89%), tembaga (6,2%), silikon (2,84%), seng (1,81%), timbal (0,41%), tambak (0,33%), zirkonium (0,2 %), kadmium (0,11%), nikel (0,0024%), kobalt (0,0023%), bismut (0,0003%), perak (0,0002%), dan gallium (dalam jumlah jejak) . 

Mircea Aries dan Petrus Lab, dua wartawan dan peneliti Rumania, menegaskan bahwa hasil yang sama diperoleh di lembaga penelitian di Lausanne, Swiss. 

Fakta bahwa benda logam aneh ini ditemukan bersama-sama dengan fosil yang sangat kuno (tulang mastodon) menyebabkan orang bertanya-tanya dan menimbulkan banyak keanehan. 

Aluminium, hanya bisa dihasilkan di lab dan tidak ditemukan bebas di alam, tapi dikombinasikan dengan mineral lain dan hanya dalam 100 tahun terakhir atau lebih, manusia baru bisa memiliki teknologi untuk membuat aluminium.

Selain itu, benda berbentuk "kaki" aneh ini ditutupi dengan lapisan oksida lebih dari satu milimeter, yang menguatkan dugaan bahwa usia benda ini setidaknya ratusan tahun



Para ilmuwan Rumania mulai membentuk beberapa hipotesis. 

Ada satu yang tampaknya lebih menarik daripada yang lain. Seorang insinyur aeronautika, memperkirakan bahwa benda itu mirip dengan kaki sebuah perangkat pendaratan semacam kendaraan terbang, dengan dimensi lebih kecil seperti modul lunar atau probe Viking. 


Dalam konfirmasi untuk mendukung teori ini di luar bentuk objek, adalah dua lubang oval, dan goresan di dalamnya di bagian belakang dan sudut, seperti komposisi bahan yang sama, serta komposisi dari aluminium ringan.
 

Peneliti lain menegaskan bahwa kemungkinan benda itu dibuat di Bumi dan merupakan bagian dari alat.yang kegunaannya belum diketahui.