Penulis: Yunanto Wiji Utomo | Editor: A. Wisnubrata
Minggu, 13 Maret 2011 | 15:36 WIB
poranda akibat terjangan tsunami setelah gempat berkekuatan 8,9 SR mengguncang daerah itu, Jumat (11/3/2011).
TOKYO, KOMPAS.com - Gempa besar yang melanda Jepang pada Jumat 11 Maret 2011 lalu terjadi akibat pergerakan beberapa lempeng sekaligus. Sebagai akibatnya, terjadi gempa dengan intensitas tinggi yang hanya bisa terjadi setiap 1000 tahun.
"Saya tak bisa mengungkapkan lewat kata-kata betapa kagetnya melihat skala gempa. Ini mungkin sama dengan gempa di Jogan. Gempa seperti ini hanya bisa terjadi setiap 1000 tahun," kata Katsuyuki Abe, ketua komisis penelitian gempa Jepang, Minggu (13/3/2011).
Gempa Jogan terjadi pada tahun 869. Analisis National Institute of Advaced Industrial Science and Technology (AIST) menengarai, gempa tersebut terjadi di wilayah sepanjang 200 km dan lebar 100 km, antara Miyagi dan Fukujima Prefecture.
Profesor Universitas Tokyo Takashi Furumura mengatakan, gempa ini bisa memacu inland earthquake. Contoh inland earthquake adalah yang melanda Aichi Prefecture pada tahun 1945, terjadi antara Gempa Tonankai tahun 1944 dan Nankai tahun 1946.
Berdasarkan data NGC NOAA, hingga saat ini Jepang telah mengalami 370an gempa dengan kekuatan dan kerusakan yang signifikan. Jepang terletak di wilayah Cincin Api Pasifik sehingga memiliki potensi gempa tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar